48 Juta Pertama dari Jasa Pembuatan Nama dan Slogan
Hi…. Terlebih dahulu saya memperkenalkan diri. Saya adalah pendiri namSlog.com | Jasa Pembuatan Nama dan Slogan. Nama saya Harisman Simangunsong. Saya seorang lulusan Universitas Negeri Jakarta, jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Inggris dan lulusan Program Pascasarjana dari Universitas yang sama, jurusan Pendidikan Lingkungan Hidup. Dari latar belakang pendidikan saya, ilmu yang saya pelajari selama kuliah di UNJ sangat membantu dalam menjalankan usaha jasa penamaan ini. Sebenarnya, yang lebih utama dari latar belakang saya adalah kecintaan saya pada nama-nama merek.
Sejak SD, saya ingat betul, ketika mendapatkan tugas Bahasa Indonesia untuk membuat merek produk. Saya membuat nama MUTIARA untuk produk pasta gigi. Sejak saat itu, saya mengumpulkan banyak nama yang saya kumpulkan dari potongan koran, majalah, atau saya tulis ketika melihat baliho reklame. Waktu terus berjalan. Pada saat melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Industri Pariwisata – SMIP Tri Tunggal Nusantara, kecintaan saya terhadap penciptaan nama, saya tuangkan ke nama-nama paket tour yang ditugaskan oleh guru mata pelajaran Tour Planning (Perencanaan Perjalanan). Namanya sudah suka, apa juga selalu bergairah ketika membuat nama, baik nama untuk paket tour, nama acara sekolah, nama genk, nama tongkrongan, dan seterusnya.
Sebenarnya, setelah lulus dari SMIP, saya berencana mengambil jurusan Periklanan. Namun, biaya sekolah periklanan yang tidak pernah mau bersahabat dengan dompet, akhirnya saya tidak bisa melanjutkan kegilaan saya terkait penamaan melalui jalur pendidikan formal. Saya memutuskan mengikuti Ujian Masuk Perguruan Tinggi Negeri, dan diterima di Universitas Riau, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Untuk mempersingkat, akhirnya saya pindah ke Universitas Negeri Jakarta. Nah, di UNJ ini, diluncurkanlah mata kuliah pilihan English for Advertisement, langsung saja saya daftar dengan penuh semangat, hingga membawa saya untuk menyelesaikan S1 dengan skripsi berjudul Sistem Makna pada Iklan Cetak melalui pendekatan analisis Functional Grammar dari Halliday. Karena memang sudah sangat senang dengan bahasa iklan, skripsi pun tuntas dalam 1 semester dengan nilai Wow 🙂
Berjalannya waktu, nampaknya lulusan Pendidikan Bahasa Inggris dianggap tidak mumpuni untuk menciptakan naskah iklan yang ciamik. Alhasil, saya memilih untuk menjadi penerjemah. Pilihan terakhir untuk membuat gendut dompet keluarga. Meski demikian, kesukaan saya terhadap dunia analisa sempat membawa saya menjadi tim peneliti bidang pendidikan selama kurang lebih 4 tahun di Pusat Kurikulum (sekarang bernama Pusat Kurikulum dan Perbukuan – Puskurbuk – Kementerian Pendidikan Nasional dengan prestasi, jika memang layak disebut prestasi, menjalankan penelitian ICCS 2009 (International Civic and Citizenship Study)
Lalu, kenapa S2 nya mengambil jurusan Pendidikan Lingkungan Hidup? Untuk alasan ini, kecintaan saya terhadap lingkungan hidup dan latar belakang sebagai pendiri Mapala Suluh FKIP UNRI mengarahkan saya untuk terus mempelajari hal-hal terkait lingkungan hidup dengan tetap berbasis pada pendidikan karena menurut saya pendidikan adalah ibu dari segala bidang ilmu :-). Selama kuliah, saya tetap menjadi penerjemah dengan bendera RIELTRANSLTION dan to translate, callharis.com
Di tengah kesibukan sebagai penerjemah, kegilaan saya terhadap nama-nama yang pas, nama-nama yang membawa hoki kembali membuncah. Beberapa nama usaha saya persembahkan untuk teman dan saudara saya. Jreng jreng, tepat pada tanggal 25 Mei 2015 – sekitar 1,5 tahun lalu dong ya namSlog.com diluncurkan. Dari sinilah kisah 48 juta pertama lahir untuk beberapa nama usaha dan slogan yang saya ciptakan.
Kali pertama meluncurkan namSlog, hampir semua calon klien namSlog keberatan soal harga jasa yang saya berikan. Beberapa ungkapan berikut paling sering saya terima:
“Ah, bikin nama aja ko bayar.”
“Kalo gitu doang mah, saya bisa.”
“Mahal amat si harganya.”
“Mohon bantu buatkan nama untuk usaha saya. Tks” – lalu pergi.
Ungkapan-ungkapan tersebut saya bisa terima dengan hepi karena memang kita tidak bisa samakan isi dompet dan naluri kreatif seseorang. Ada yang dompetnya tebel tapi minim penciptaan juga irit pengeluaran. Ada juga yang dompetnya tidak tebel, meracau bilang harga kita keterlaluan. Kalau saya si terima semua kisah itu. Padahal soal harga keceh, bisa kunjungi brandbucket.com
Sebenarnya, kesulitan utama dalam penamaan saat ini adalah ketika klien mengharuskan kita mendapatkan domain .com. Kita tahu bahwa ada RATUSAN JUTA nama domain .com yang sudah digunakan atau hanya diparkirkan untuk kemudian dijual. Saya sendiri memiliki beberapa domain yang saya parkir untuk dijual nanti pas anak saya kuliah 🙂 – DOMAIN INVESTING.
Kabar terkini, ketika saya iseng-iseng menelusuri kata “namSlog” di bilah mesin pencarian google, ternyata ada pihak yang kesemsem dengan nama namSlog sampe segitunya menyasarkan domain namSlog. Mau pertegas ah, namSlog hanya memiliki satu website resmi ini, hanya namSlog.com, dengan mantra: name + Slogan = ORDER
Ups, buat nama untuk Travel Umrah dulu ya.
Kalau mau ngobrol, bisa tinggalkan komentar atau kunjungi Harisman Simangunsong