Bisa Bikin Brand oleh Subiakto Priosoedarsono

Kita sepakat brand itu sangat penting? Saking pentingnya, nilai nominal suatu brand melebihi aset fisik suatu perusahaan. Berikut penjelasan faktanya:

Pada tahun 2004, Pak Budi Isman mendapat ‘tugas’ untuk mengakuisisi Sari Husada senilai 4 triliun, dengan rincian:

1 triliun untuk Tangible Asset (Aset Fisik).
3 triliun untuk INTANGIBLE ASSET (Aset tak Kasat), yaitu Merek SGM Aktif, SGM Eksplor, Lactamil, SGM Bunda dan Vitalac.

Pada tahun 2006, setelah melakukan pembenahan dalam manajemen dan pemasaran, masih di bawah pimpinan Pak Budi Isman, Sari Husada diakuisisi oleh Danone senilai 22 triliun, dengan rincian:

2 triliun untuk Tangible Asset (Aset Fisik).
20 triliun untuk INTANGIBLE ASSET (Aset tak Kasat), yaitu Merek SGM Aktif, SGM Eksplor, Lactamil, SGM Bunda dan Vitalac.

Mari kita bangun usaha kita dengan sangat memerhatikan pembangunan brand kita.

Apa sih Brand itu?

Secara sederhana, pa Bi, begitu panggilan akrab beliau, menyebutkan bahwa branding itu nama + makna. Ada namSlog di dalamnya. :-). Lagi, menurut ahli branding Indonesia – Subiakto Priosoedarsono – saya memberanikan diri menyematkan beliau sebagai ahli branding karena begitu banyaknya karya yang beliau sudah buat untuk kemajuan brand di Indonesia, di antaranya: Indomie Seleraku, Gantinya Ngopi, Biskuit Roma, Sudah Tradisi, Nyamuk Sini Cuma Takut Tiga Roda.

Branding is to build INTANGIBLE Asset”, demikian pandangan Subiakto – sang mastah branding Indonesia.

Saya termasuk salah satu orang yang sangat menanti-nanti kelas seperti ini yang tentunya disampaikan oleh seorang ahli di bidangnya – serahkan pada ahlinya – begitulah slogan yang pernah beliau ciptakan. 🙂

Ayo ikutan gerakan #IndonesiaBisaBikinBrand. Ini pernyataan beliau:

Target saya 1.000 orang Bisa-Bikin-Brand di seluruh Indonesia. Saya ingin setiap daerah berlomba-lomba mengikuti workshop ini sehingga para alumni bisa membuat brandnya sendiri dan membantu teman-temannya untuk menyiapkan Brand mereka.

Ikuti Workshop Bisa Bikin Brand

Workshop Bisa-Bikin-Brand sebenarnya lahir dari keinginan luhur sang mastah Pa Bi untuk mencetak “kader” branding di Indonesia yang menurut beliau sangat kurang. Apalagi sekarang ini semakin banyak agensi periklan dan branding luar negeri yang masuk ke Indonesia. Kita harus menjadi tuan di rumah sendiri, bukan?

Di Workshop Bisa Bikin Brand saya memandu ‘Brand Funnel’ 15 langkah menuju Brand. Langkah demi langkah sampai setiap peserta memiliki Brand Plan-nya masing-masing. Setiap orang harus bisa melakukannya sendiri.

15 langkah menuju Brand sendiri adalah bentuk penyederhanaan dari beberapa strategi. Di antaranya Brand Essence, Marketing, Hyper Competition dan Disruptions.

Lebih dekat dengan Subiakto Priosoedarsono.