5 Kriteria Nama Usaha Yang Bagus
Ketika kita ingin membuat usaha, tentu kita menginginkan nama usaha yang bagus. Nama yang bagus dapat membantu perkembangan usaha kita. Bagaimana tidak? Sebagai contoh, seperti yang pernah saya tulis di TechInAsia, nama leletabis untuk usaha layanan antar. Kesan apa yang ditimbulkan dari leletabis tersebut? Meski kita memiliki produk atau layanan yang prima, nama leletabis tidak menunjang untuk pengembangan usaha kita ke depannya. Sebenarnya apa saja kriteria nama usaha yang bagus?
BACA JUGA: 9 Teknik Membuat Nama Brand/Perusahaan beserta Contoh
Tentu tidak ada kriteria yang mutlak harus diikuti terkait hal ini. Namun beberapa ciri berikut dapat digunakan sebagai rujukan untuk mengetahui apakah nama perusahaan kita sudah bagus atau belum. Ciri-cirinya meliputi:
Mudah diingat. Ciri ini berada di urutan pertama karena memang sejatinya banyak dari kita menginginkan agar nama usaha kita mudah diingat. Untuk mencapai hal ini, gunakan kata-kata yang sangat familiar atau sangat dekat dengan target konsumen kita.
Mudah dilafalkan. Nama usaha yang bagus harus mudah dilafalkan. Hal ini juga terkait dengan poin no.1, mudah diingat. Pelafalan atau pengucapan suatu nama akan menimbulkan suatu kesan tertentu. Kajian tentang simbolisme bunyi ini kali pertama diteliti oleh Edward Sapir pada tahun 1929 dimana hasil penelitiannya menyimpulkan bahwa people inferred word meaning from the sound. Contohnya, NIKE, bunyi “k” yang berdasarkan penelitian menunjukkan kesan “kuat” dan mudah diucapkan oleh kebanyakan orang. Pertimbangan lainnya terkait pelafalan adalah dua bunyi suku kata, seperti gu gel atau ya hu.
Dapat dijadikan merek (brand). Nama perusahaan yang bagus tentu dapat dijadikan merek, baik untuk produk utama atau produk turunan lainnya. Keuntungan dari ciri ini adalah ketika kita ingin mengembangkan usaha atau mengeluarkan produk baru, nama yang sudah berhasil dijadikan merek dapat mendongkrak perjalanan produk yang baru kita luncurkan. Perlu juga dipertimbangkan, terkait dengan hal ini, adalah pendaftaran merek.
Memiliki tidak lebih dari 2 suku kata. Kriteria ini tidak melulu menjadi patokan. Namun, terkait dengan penamaan domain, kriteria ini memegang peranan penting. Nama perusahaan yang terdiri dari 1 – 2 suku kata tentu jauh lebih bagus untuk dijadikan nama domain daripada nama usaha yang terdiri dari lebih 3 suku kata.
Bisa diterima di berbagai budaya. Untuk kriteria ini sangat terkait dengan arti sebuah kata di negara, daerah atau budaya lain yang bisa saja berbeda arti, dan yang terpenting, arti yang ditimbulkan tidak mengandung arti “negatif”. Contoh yang sangat jelas adalah nama B O K E R yang di Indonesia memiliki arti lain.
Demikian 5 kriteria atau ciri-ciri nama usaha yang bagus. Kelima kriteria tersebut dapat diterapkan untuk membuat berbagai bidang usaha dengan mempertimbangkan kata-kata yang menjadi pembeda dari bidang usaha tersebut. Contohnya, jika kita ingin membuat nama untuk usaha laundry, maka pilihan kata-kata seperti, laundry on demand, londre, londreh, ngelondre, cuci, clean, dan lain sebagainya (beberapa kata tersebut bisa dijadikan sisipan pada slogan).
Lain halnya untuk usaha roti, rumah makan padang, usaha minuman. Intinya, coba terlebih dahulu cari kata-kata yang berkaitan dengan usaha yang akan kita bangun. Jika membutuhkan konsultasi GRATIS, silakan komunikasikan melalui FB Page namSlog.com