Sedia Patung sebelum Pakaian
Kita semua mungkin familiar dengan pribahasa Sedia payung sebelum hujan. Untuk keperluan promosi pakaian, pribahasa ini pun dapat diplesetkan menjadi Sedia Patung sebelum Pakaian. Pasalnya, di dalam bisnis fesyen, kita membutuhkan patung manekin untuk memampang koleksi pakaian yang kita jual. Terkait dengan penggunaan plesetan pribahasa, kita tentu ingat produk apa yang sering menggunakan teknik plesetan ini.
Sebenarnya penggunaan plesetan untuk kampanye produk atau jasa kita tergolong mujarab dari sisi mudah diingat atau terkadang provoking our mind. Coba deh, kita bisa juga mengikuti pola penggunaan plesetan ini untuk postingan di media sosial kita. Semakin terpleset, kemungkinan makin provoking. Meski tidak selalu demikian, penggunaan plesetan haruslah dipertimbangkan masak-masak sebelum diposting apalagi dipampang sebagai materi kampanye utama kita.
Mengapa teknik plesetan digemari?
Secara sosial, kita hidup di dunia yang terus berkompetisi hingga pikiran kita seakan terbawa arus keseriusan. Alhasil, ketika sesuatu yang segar melalui plesetan hadir, pikiran kita seolah terhibur dan terkadang senyum simpulpun mengikuti. Intinya, sesuatu yang segar dan yang memuat humor sangat diperlukan oleh masyarakat kita belakangan ini.
Secara bahasa, plesetan ini memiliki beberapa fungsi. Pertama, fungsi kritik sosial. Untuk contoh bahasa plesetan yang mengandung kritik sosial bisa kita temuai pada plesetan pribahasa “buang koruptor pada tempatnya” atau “air ketiak tanda tak dalam“.
Kedua, fungsi kreatif, bahasa plesetan juga menampilkan muatan kreatifitas. Hal ini dapat dilihat dari terbentuknya ungkapan atau pribahasa baru, meski terkadang masih tetap dalam susunan asli pribahasa yang diplesetkan. Oia, untuk hal ini, kita mungkin masih ingat ungkapan Jean-Paul Sartre “Words are loaded pistols“. Contoh fungsi kreatif dari penggunaan plesetan adalah “Ada gula, ada semut. Lu gila, gue imut” atau plesetan ala Cak Lontong “Sepandai-pandainya tupai melompat, kalau ngantuk tidur juga”
Ketiga, fungsi humor. Ini merupakan fungsi yang paling banyak digunakan dan sering kali kita jumpai. Contohnya ya, seperti judul postingan ini, “Sedia Patung sebelum Pakaian”
Untuk menggunakan teknik plesetan, sebaiknya kita mempertimbangkan hasil atau kesan yang muncul dari plesetan kita tersebut. Kita harus pastikan bahwa plesetan kita itu bukan malah menjadi sandungan untuk perkembangan produk/jasa yang kita jual.
sumber gambar: manekinfullbody.blogspot.co.id